Kepolisian Inggris telah bersiaga mengantisipasi berbagai tindakan teror yang mungkin terjadi pada pernikahan Pangeran William dan Kate Middleton Jumat mendatang. Berbagai kelompok teror dikhawatirkan akan menyerang pada pernikahan akbar tersebut.
Dai Davies, mantan kepala Pasukan Pelindung Kerajaan dari kepolisian Inggris, Scotland Yard, mengungkapkan bahwa ada beberapa kelompok yang berpotensi mengancam acara pernikahan tersebut. "Ancaman ini benar-benar ada," ujarnya dilansir dari laman Time, Selasa, 26 April 2011.
Davies mengatakan bahwa kepolisian telah menelusuri dan memetakan sejumlah kelompok yang mungkin mengacaukan acara ini. Kelompok pertama adalah individu yang terganggu jiwanya, atau penggemar fanatik dari Pangeran William.
Dia menjelaskan bahwa 40 persen penguntit di Inggris adalah penggemar fanatik anggota keluarga kerajaan. Setiap tahunnya, kerajaan menerima 10.000 surat penggemar. Beberapa dari mereka bahkan percaya jika William telah menikahi mereka, beberapa lainnya cemburu dan hendak melukai Kate.
Ancaman kedua berasal dari kelompok Islam radikal, termasuk diantaranya adalah al-Qaeda dan kelompok militan Islam Inggris. Davies mengatakan bahwa kelompok terakhir ini dalam situsnya menulis bahwa keluarga kerajaan adalah musuh Allah karena mendukung perang di Afghanistan.
"Hari yang telah lama diimpikan negara ini akan menjadi mimpi buruk," tulis kelompok ini di situsnya. Kelompok ini bahkan menyamakan William dengan Nazi dan mengancam akan merusak pernikahan dengan mengadakan demonstrasi pada 29 April mendatang.
Namun, ujar Davies, ancaman terbesar datang dari para pemberontak Tentara Republik Irlandia (IRA), yang beberapa tahun terakhir telah melancarkan 40 serangan ke Irlandia Utara. Penyerangan terhadap keluarga kerajaan oleh IRA dianggap sebagai penyerangan terhadap Inggris yang telah menjajah Irlandia utara.
"Satu bom di London sama dengan 20 bom di Irlandia Utara," ujar Davies.
IRA memiliki catatan penyerangan terhadap anggota kerajaan. Pada 1979, IRA membunuh Lord Mountbatten, sepupu Ratu dan teman dekat Pangeran Charles. Pada 1983, polisi Inggris berhasil menggagalkan rencana IRA mengebom Teater Dominion di London ketika Pangeran Charles dan Putri Diana menonton konser Duran Duran. Dengan catatan seperti itu, kelompok ini patut diwaspadai pada hari pernikahan itu.
Dai Davies, mantan kepala Pasukan Pelindung Kerajaan dari kepolisian Inggris, Scotland Yard, mengungkapkan bahwa ada beberapa kelompok yang berpotensi mengancam acara pernikahan tersebut. "Ancaman ini benar-benar ada," ujarnya dilansir dari laman Time, Selasa, 26 April 2011.
Davies mengatakan bahwa kepolisian telah menelusuri dan memetakan sejumlah kelompok yang mungkin mengacaukan acara ini. Kelompok pertama adalah individu yang terganggu jiwanya, atau penggemar fanatik dari Pangeran William.
Dia menjelaskan bahwa 40 persen penguntit di Inggris adalah penggemar fanatik anggota keluarga kerajaan. Setiap tahunnya, kerajaan menerima 10.000 surat penggemar. Beberapa dari mereka bahkan percaya jika William telah menikahi mereka, beberapa lainnya cemburu dan hendak melukai Kate.
Ancaman kedua berasal dari kelompok Islam radikal, termasuk diantaranya adalah al-Qaeda dan kelompok militan Islam Inggris. Davies mengatakan bahwa kelompok terakhir ini dalam situsnya menulis bahwa keluarga kerajaan adalah musuh Allah karena mendukung perang di Afghanistan.
"Hari yang telah lama diimpikan negara ini akan menjadi mimpi buruk," tulis kelompok ini di situsnya. Kelompok ini bahkan menyamakan William dengan Nazi dan mengancam akan merusak pernikahan dengan mengadakan demonstrasi pada 29 April mendatang.
Namun, ujar Davies, ancaman terbesar datang dari para pemberontak Tentara Republik Irlandia (IRA), yang beberapa tahun terakhir telah melancarkan 40 serangan ke Irlandia Utara. Penyerangan terhadap keluarga kerajaan oleh IRA dianggap sebagai penyerangan terhadap Inggris yang telah menjajah Irlandia utara.
"Satu bom di London sama dengan 20 bom di Irlandia Utara," ujar Davies.
IRA memiliki catatan penyerangan terhadap anggota kerajaan. Pada 1979, IRA membunuh Lord Mountbatten, sepupu Ratu dan teman dekat Pangeran Charles. Pada 1983, polisi Inggris berhasil menggagalkan rencana IRA mengebom Teater Dominion di London ketika Pangeran Charles dan Putri Diana menonton konser Duran Duran. Dengan catatan seperti itu, kelompok ini patut diwaspadai pada hari pernikahan itu.
No comments:
Post a Comment